Written by Karlina, June 05, 2020
"Jelang akhir tahun, pasar tengah bersiap untuk menyambut musim window dressing. Sebelumnya, window dressing adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan publik atau manajer investasi dalam mempercantik kinerja keuangan dan portofolio bisnis untuk menarik investor. Secara historis, window dressing menjadi katalis positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)." (Sumber: Berita CNN)
Fenomena Window Dressing adalah suatu kondisi dimana harga saham di bursa cenderung menguat jelang pergantian tahun. Akhir tahun biasanya dimanfaatkan oleh Fund Manager untuk meningkatkan kinerja portofolionya. Singkatnya supaya rapornya bagus. Windows dressing juga dilakukan emiten dalam mempercantik laporan keuangannya.
Dalam pengertian ini Window dressing sebenarnya adalah manuver yang seringkali dilakukan oleh perusahaan terbuka, bank, reksa dana, serta perusahaan finansial lainnya dengan menghias diri sebelum menyerahkan laporan kinerja kepada klien atau pemegang saham. Momen ini sering terjadi di akhir tahun.
Setelah Anda mengetahui apa itu pengertian Window dressing, maka ada beberapa hal lainnya yang juga harus Anda ketahui terkait dengan moment atau fenomena window dressing ini. Salah satunya yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya window dressing ini.
Tahukah Anda, ternyata window dressing ini tidak terjadi secara sendirinya. Beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti self-fulfilling prophecy yang menjadi peluang sangat besar terjadinya window dressing ini. Selain itu window dressing ini juga sering sekali dipicu oleh beberapa usaha yang dilakukan oleh Manajer Investasi dan emiten yang ingin mempercantik kinerja dan juga laporan keuangan mereka menjelang akhir tahun atau menjelang tutup buku.
Dengan melakukan penjualan pada saham yang dirasa tidak menguntungkan dan menambah jenis saham menguntungan, para manager keuangan dapat membuat laporannya terlihat lebih reliabel. Sehingga secara perhitungan tingkat pengembalian saham para investor akan naik secara berlipat. Untuk itu diharapkan pada saat manager keuangan melaporan kinerjanya, investor harus dengan jeli memperhatikan. Hal ini disebabkan penguatan saham yang dianggap baik oleh manager keuangan sebagian besar hanya akan bertahan lama. Untuk jangka panjang jelas kejadian ini merupakan sebuah kerugian.