YAKIN MAU TRANSAKSI SAHAM GORENGAN?

YAKIN MAU TRANSAKSI SAHAM GORENGAN?

Written by Karlina, June 24, 2022

Yakin Trading Saham Gorengan ? Sekarang Juga Nih?

Bandar saham sangat mudah mempermainkan pergerakan saham gorengan karena harga saham jenis ini sangat murah. Seperti sudah disebutkan sebelumnya, saham gorengan biasanya berasal dari saham lapis kedua atau ketiga.

Perlu dicatat, saham gorengan seakan-akan menawarkan keuntungan besar. Padahal, risiko yang melekat di saham gorengan juga sama tinggi. Oleh karena itu, investor pemula harus berhati-hati apabila ingin melakukan transaksi di saham ini. Bagi investor pemula, saham gorengan bisa jadi memberi lebih banyak kerugian dibandingkan keuntungan.


Nah, Coba deh Pertimbangan Lagi dengan Fakta Di Bawah ini

Harga Saham yang Tidak Stabil

Saham gorengan memiliki harga yang tidak beraturan. Contohnya, jika di hari ini Anda melihat saham tersebut bertengger di harga Rp 100 perak saja. Lalu, singkat cerita jadi Rp 150 dan beberapa saat kemudian jadi Rp 200 atau Rp 300-an. Tiba-tiba dikeesokan harinya, saham ini kembali terperosok lagi ke Rp 100 perak.

Ketika harganya naik, para investor langsung melepas saham itu dan menikmati keuntungan. Itulah yang akhirnya membuat harga saham tersebut di lelang dengan mudahnya.

Fundamental Perusahaan Tidak Jelas

Sudah sewajarnya jika harga saham akan mengikuti perkembangan fundamental perusahaannya. Bila perusahaan tersebut mencetak keuntungan, sudah sewajarnya harga sahamnya naik. Namun, tidak berlaku pada saham gorengan. Pada saham gorengan, pergerakan keuntungan seringkali tidak sesuai dengan kinerja fundamental perusahaan tersebut. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa bandar saham yang menggerakkan harga tersebut sehingga harga saham menjadi naik dan turun secara drastis hingga mencapai batas auto reject bursa.

Masuk ke Dalam Daftar Unusual Market Activity (UMA).

Saham tersebut biasanya disemprit duluan oleh PT Bursa Efek Indonesia karena kenaikan yang terlalu ekstrem lebih dari 2 hari. Definisi ekstrem adalah naik hingga batas terbesar harian (auto reject atas, ARA), baik 20%, 25%, atau 35% per hari, tergantung dari harga sahamnya.

Untuk kelas saham di atas Rp 5.000/saham, ARA-nya hanya 20%. Saham di antara Rp 200-Rp5.000/saham 25%. Dan saham dengan harga Rp 50-Rp 200/sahama adalah sebesar 35% per harinya. Karena sudah masuk radar bursa, maka UMA juga dapat menjadi alarm dan peringatan kepada investor dan trader di pasar bahwa penguatan harganya sudah di luar kebiasaan dan ada kemungkinan saham tersebut sedang dibandari predator pasar.

Bid dan Offer (juga) Tidak Wajar

Istilah bid digunakan ketika anda ingin membeli saham. Untuk melakukan transaksi, maka anda diharuskan untuk memasukan harga yang rela anda keluarkan untuk membeli saham tersebut yang disebut juga dengan bid price. Sebaliknya, apabila anda ingin menjual saham, maka anda akan melakukan offer untuk saham anda dan memasukkan harga yang anda ingin terima atas penjualan saham yang anda miliki tersebut atau disebut juga dengan offer price.

Transaksi atas saham tidak akan langsung terjadi saat anda melakukan bid ataupun offer. Pada saat anda melakukan bid maka anda harus mendapatkan penjual yang menawarkan offer price dengan harga yang sesuai dengan bid price yang sudah anda tentukan sebelumnya agar terjadi transaksi. Namun, apabila anda melakukan bid dalam jumlah yang besar anda juga harus menemukan penjual yang menjual saham tersebut dalam volume yang besar.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari LINA silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami