Written by Indri Dwi Sapitri, August 12, 2021
Dalam segi kehidupan apapun, kecerobahan pendatang baru yang sering membuat kesalahan akan selalu dimaklumi. Menjalani profesi sebagai trader forex pemula pun demikian. Namun tahukah Anda, jika kesalahan trader pemula sudah bisa diidentifikasi sejak dini sehingga bisa dihindari?
Banyak trader forex pemula tidak betah berlama-lama di akun demo karena profit yang dihasilkan di sana tidak bisa direalisasikan. Setelah sekali dua kali untung, trader amatir seperti itu sering melakukan kesalahan trader pemula paling tipikal: terburu-buru membuka akun real hanya karena ingin mendapat keuntungan yang bisa ditarik.
Padahal, psikologi trading forex di akun demo dan real sangatlah berbeda. Belum lagi, terdapat risiko slippage dan requote broker yang tak bisa dipelajari di akun demo. Dengan semua pertimbangan itu, adalah keliru untuk menganggap bahwa apa yang terjadi di akun demo akan bisa tercermin persis di akun real. Faktanya, banyak trader forex pemula terkejut saat mendapati hasil trading di akun real ternyata tak seperti yang diharapkan.
Situasi tersebut sebenarnya berakar dari kesalahan trader pemula yang terlalu tergesa-gesa menyudahi latihan di akun demo. Untuk bisa melanjutkan progres ke akun real, dibutuhkan paling tidak konsistensi profit selama 6 bulan di akun demo. Selain itu, trader tak bisa begitu saja beranggapan bahwa hasil di akun demo akan terduplikat di akun real.
Banyak trader forex pemula belum menyadari bahwa trading tanpa rencana adalah tindakan spekulatif. Jika kemampuan spekulasinya sudah sekelas George Soros mungkin bisa dimaklumi. Namun apabila masih di newbie, kesalahan trader pemula seperti itu hanya akan menjurus pada tebak-tebakan yang tidak jauh berbeda dengan judi.
Trading plan berperan dominan untuk membantu menghindari kesalahan trader pemula. Hal itu sangat wajar, mengingat trader bisa mengatur sendiri pair yang diambil, strategi mengenali peluang, sinyal entry dan exit, hingga langkah evaluasi yang perlu diterapkan untuk memonitor perkembangan trading.
Siapapun yang pernah merasakan asam garam trading forex pasti tak akan menampik pentingnya manajemen risiko. Sayangnya, tidak semua trader forex pemula memahaminya, dan berakhir pada kesalahan trader pemula yang paling fatal. Padahal, dalam kesimpulan yang ditarik dari pengalaman loss para trader sukses, manajemen risiko adalah kunci sukses bangkit dari keterpurukan.
Mengapa bisa begitu? Pergerakan harga di pasar forex tak bisa diperkirakan secara pasti, sehingga selalu ada risiko kerugian yang mengiringi posisi trader. Jika risiko memang tak bisa dihilangkan, apa lagi tindakan yang lebih baik selain mengantisipasi dan meminimalisirnya?
Itulah tujuan utama penggunaan manajemen risiko dalam trading forex. Kesalahan trader pemula yang tidak memprioritaskan aspek ini jelas akan membuat akun mereka rentan akan risiko di pasar forex. Skenario terburuknya, trader bakal lebih cepat terkena margin call dan stop out karena tidak tahu cara meminimalisir risiko trading forex dengan baik.
Trading forex nyatanya memberi kesempatan luas bagi setiap orang untuk terlibat di dalamnya. Ingin menjadi trader bermodal kecil? Ada broker yang bersedia menerima deposit minim. Berencana menjadi part time trader? Pasar forex selalu buka 24 jam selama hari kerja, sehingga Anda bisa beraktivitas di luar jam kantor.
Pengendalian emosi bisa dilatih seiring dengan bertambahnya pengalaman trading forex. Untuk itu, cukup wajar jika kita mendapati trader forex pemula yang masih sering bertindak berdasarkan emosi sesaat. Hal inilah yang kemudian mendorongnya untuk melakukan overtrading. Kesalahan trader pemula ini sulit dideteksi gejalanya, dan baru akan terasa saat trader sudah menanggung dampak negatifnya.
Kesalahan trader pemula kali ini berkaitan dengan dinamika pasar forex yang senantiasa berubah-ubah sepanjang waktu. Buktinya, harga tidak terus-menerus bergerak dalam range atau trend. Jika melihat pergerakan di chart, trend harga akan selalu berkonsolidasi dalam range, kemudian jika berhasil breakout, harga akan membentuk trend baru.
Gagal beradaptasi dengan perubahan pasar akan berakibat pada kerugian besar. Untuk menghindari kesalahan trader pemula itu, sebaiknya bersikaplah fleksibel dalam setiap pengambilan keputusan trading. Jika sistem trading forex andalan sudah tak bekerja karena kondisi market mengalami perubahan signifikan, maka jangan bersikeras untuk terus menggunakannya. Sebaliknya, hindari kesalahan trader pemula itu dengan mempelajari perubahan terbaru dan menyesuaikan sistem agar selalu up-to-date dengan kondisi pasar terkini.