Written by Karlina, July 09, 2021
Pengertian IPO (Initial Public Offering)
Dalam bahasa Indonesia, IPO disebut sebagai Penawaran Saham Perdana. Dengan demikian IPO adalah saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk ditawarkan atau dijual kepada masyarakat / publik. Karena itu perusahaan yang melakukan IPO sering disebut sedang "Go Public".
Tujuan IPO
Mengapa suatu perusahaan mau melepas atau menjual sahamnya ke publik/masyarakat? Ada berbagai macam tujuan perusahaan melakukan IPO, diantaranya adalah:
Umumnya saham yang dilepas ke publik hanyalah sebagian kecil dari seluruh jumlah saham perusahaan. Misalnya PT A melepas sahamnya ke publik sejumlah 10% dari total saham. Jumlah saham yang dilepas ke publik aadlah 1 juta lembar. Harga saham perdana Rp 10.000 per lembar. Maka nilai perusahaan secara keseluruhan adalah: (100 / 10) x harga saham x jumlah saham = (100/10) x Rp 10.000 x 1.000.000 = 100 miliar. Misalnya harga saham setelah IPO meningkat menjadi Rp 20.000. Maka nilai perusahaan secara keseluruhan sekarang adalah: (100 / 10) x harga saham x jumlah saham = (100/10) x Rp 20.000 x 1.000.000 = 200 miliar. Jadi meningkatnya harga saham perusahaan setelah IPO, juga akan meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan.
Pasar saham terdiri dari pasar perdana dan pasar sekunder. Apa saja perbedaannya? Apa yang dimaksud dengan kedua pasar tersebut? Simak jawabannya di sini
Jika kita membaca berita tentang saham, biasanya yang menjadi sorotan adalah indeks harga saham. Baik indeks harga saham atau turun selalu menjadi perhatian investor saham.
Lalu Apakah Kaitanya Sebenarnya Indeks Harga Saham dan Fungsinya?
Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham, bisa seluruh saham atau sekelompok saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham. Bila suatu indeks harga saham bergerak naik, biasanya sebagian besar harga saham yang tergabung di dalam juga cenderung naik. Demikian pula sebaliknya. Setiap pasar saham memiliki indeks harga sahamnya masing-masing. Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa jenis indeks harga saham, tapi yang paling populer adalah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Sering juga disebut dengan JCI (Jakarta Composite Index).
IHSG dimulai dari angka 100, yaitu dimulai tanggal 10 Agustus 1982, dengan saham tercatat baru 13 saham. Pada 2014, IHSG mencapat angka 5100-an. Berarti dalam kurun waktu itu indeks harga saham rata-rata sudah naik 51 kali lipat.