YUK BELAJAR INITIAL PUBLIC OFFERING DALAM SAHAM

YUK BELAJAR INITIAL PUBLIC OFFERING DALAM SAHAM

Written by Karlina, July 09, 2021

Pengertian IPO (Initial Public Offering)

Dalam bahasa Indonesia, IPO disebut sebagai Penawaran Saham Perdana. Dengan demikian IPO adalah saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk ditawarkan atau dijual kepada masyarakat / publik. Karena itu perusahaan yang melakukan IPO sering disebut sedang "Go Public".

Tujuan IPO

Mengapa suatu perusahaan mau melepas atau menjual sahamnya ke publik/masyarakat? Ada berbagai macam tujuan perusahaan melakukan IPO, diantaranya adalah:

  • Mendapatkan dana murah. Perusahaan bisa mendapatkan dana dari berbagai sumber misalnya mengeluarkan obligasi, meminjam uang dari bank. Tapi kedua cara tersebut memiliki kewajiban, yaitu membayar bunga. Sedangkan kalau perusahaan melepas saham untuk mendapat dana, perusahaan tidak terbebani bunga.
  • Kinerja keuangan perusahaan lebih baik. Dengan mendapatkan dana murah tersebut, perusahaan bisa membayar utang dan memperbaiki laporan keuangannya dengan cepat.
  • Potensi pertumbuhan lebih cepat. Perusahaan bisa saja menggunakan dana internat untuk ekspansi, misalnya untuk membuka cabang. Tetapi jika memiliki dana murah, ekspansi bisa lebih cepat dan dalam jangka panjang potensi pertumbuhan perusahaan bisa lebih besar.
  • Meningkatkan citra perusahaan. Perusahaan publik akan selalu disorot media. Bila mampu dikelola dengan baik, sorotan media bisa menjadi alat marketing tidak langsung bagi perusahaan.
  • Meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Dengan go publik, nilai perusahaan berpeluang jauh meningkat di masa depan seiring dengan kenaikan harga sahamnya. Jika perusahaan dipersepsi memiliki kinerja yang baik oleh investor, maka peluang kenaikan saham juga meningkat.

Umumnya saham yang dilepas ke publik hanyalah sebagian kecil dari seluruh jumlah saham perusahaan. Misalnya PT A melepas sahamnya ke publik sejumlah 10% dari total saham. Jumlah saham yang dilepas ke publik aadlah 1 juta lembar. Harga saham perdana Rp 10.000 per lembar. Maka nilai perusahaan secara keseluruhan adalah: (100 / 10) x harga saham x jumlah saham = (100/10) x Rp 10.000 x 1.000.000 = 100 miliar. Misalnya harga saham setelah IPO meningkat menjadi Rp 20.000. Maka nilai perusahaan secara keseluruhan sekarang adalah: (100 / 10) x harga saham x jumlah saham = (100/10) x Rp 20.000 x 1.000.000 = 200 miliar. Jadi meningkatnya harga saham perusahaan setelah IPO, juga akan meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan.

Pasar saham terdiri dari pasar perdana dan pasar sekunder. Apa saja perbedaannya? Apa yang dimaksud dengan kedua pasar tersebut? Simak jawabannya di sini

  • Pasar Perdana (Primary Market)
    Merupakan pasar di mana saham diperdagankan untuk pertama kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Di sini, biasanya saham pertama kali ditawarkan kepada investor dengan mekanisme Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering / IPO).
     
  • Pasar Sekunder (Secondary Market)
    Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana setelah perusahaan melepas IPO. Transaksi jual beli saham di pasar sekunder dilangsungkan di Bursa Efek Indonesia. Bila kita menggunakan software online trading saham untuk membeli saham, biasanya berarti kita bertransaksi di pasar sekunder. Di pasar sekunder, ada Pasar Reguler, Pasar Negosiasi dan Pasar

Jika kita membaca berita tentang saham, biasanya yang menjadi sorotan adalah indeks harga saham. Baik indeks harga saham atau turun selalu menjadi perhatian investor saham. 

Lalu Apakah Kaitanya Sebenarnya Indeks Harga Saham dan Fungsinya?

Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham, bisa seluruh saham atau sekelompok saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham. Bila suatu indeks harga saham bergerak naik, biasanya sebagian besar harga saham yang tergabung di dalam juga cenderung naik. Demikian pula sebaliknya. Setiap pasar saham memiliki indeks harga sahamnya masing-masing. Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa jenis indeks harga saham, tapi yang paling populer adalah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Sering juga disebut dengan JCI (Jakarta Composite Index).

IHSG dimulai dari angka 100, yaitu dimulai tanggal 10 Agustus 1982, dengan saham tercatat baru 13 saham. Pada 2014, IHSG mencapat angka 5100-an. Berarti dalam kurun waktu itu indeks harga saham rata-rata sudah naik 51 kali lipat.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari LINA silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami