Written by Hadi Jumaidi, August 18, 2021
Dalam perjalanan meraih sukses trading forex yang terwujud dari profit konsisten, mempunyai money management forex adalah tindakan wajib untuk memastikan kelangsungan akun. Arti penting money management forex sendiri telah dijelaskan dalam artikel ini. Namun demikian, ada beberapa dasar aplikasi money management forex yang belum dijelaskan dalam wacana tersebut.
Langkah pertama dan mungkin yang paling penting dalam money management forex adalah menerima potensi kekalahan. Hampir di setiap open posisi, banyak trader merasa yakin jika trading mereka akan berhasil hanya karena melihat setup-nya. Padahal, dalam trading forex apapun bisa terjadi, termasuk pergerakan harga di luar ekspektasi yang membuat posisi trader merugi.
Pemahaman dan sikap antisipasi akan mempersiapkan mental trader untuk mewaspadai potensi kerugian. Dengan demikian, sedari awal ia akan mempersiapkan money management forex yang proporsional untuk kondisi loss. Selain itu, pemahaman ini sangat efektif untuk mencegah trader sembarangan membuka posisi besar, sehingga cara investasi forex akan selalu dilakukan dengan meminimalisir risiko sesuai batas toleransi.
Percaya atau tidak, para trader profesional mengelola akun dengan tujuan bisa mengatur risiko. Berapa kali posisi mereka akan menang, atau berapa besar keuntungan yang bisa didapat bukanlah prioritas utama mereka.
Mereka percaya bahwa setelah berhasil menguasai teknik money management forex dan menghalau kerugian besar secara konsisten, keuntungan akan mengikuti dengan sedirinya. Dalam cara investasi forex ala trader sukses, logikanya adalah melindungi kapital trading dulu, karena hal itu nantinya akan digunakan sebagai amunisi untuk mendapatkan profit.
Mengutamakan risiko dapat menjadi dasar money management forex yang baik, karena bisa mematangkan persepsi trader untuk berpikir jauh ke depan. Bagaimanapun juga, beragam cara investasi forex yang diupayakan trader bertujuan untuk meraih profit berkelanjutan, bukan untung sekali lalu menyerahkan hasil berikutnya pada nasib.
Overtrading biasanya dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki rencana trading forex. Namun demikian, trader yang sudah dibekali rencana pun bisa melakukannya, terutama apabila ia tidak memiliki rencana trading forex yang solid atau masih sering terpengaruh emosi trading. Hal ini tentu bertentangan dengan fungsi utama money management forex yang berkaitan dengan proteksi kapital di akun trading.
Mengapa bisa demikian? Dalam pengaruh overtrading, seorang trader tak akan mempertimbangkan money management forex apapun kecuali terus membuka posisi demi mengejar profit. Ia tidak memperhitungkan peluang dengan matang, begitu pula dengan risikonya. Kalau sudah begitu, maka ia tak akan sadar jika kapitalnya sedang terancam bahaya kerugian besar.
Untuk menghidupkan kesadaran tersebut, langkah menghindari overtrading sangat perlu dilakukan. Jika trader sudah paham bahaya overtrading dan menerapkan upaya menghindarinya, maka hal itu akan lebih menjamin terlaksananya money management forex dengan konsistensi yang bagus.
Kunci money management forex di sini adalah penentuan ukuran trading. Katakanlah Anda trading forex dengan ukuran 0.01 lot di time frame besar, maka risikonya tidak akan lebih banyak dari trading 1 lot di time frame kecil. Itupun belum mempertimbangkan faktor noise harga dan serangkaian kekurangan trading jangka pendek lainnya.
Jadi apabila Anda sudah merasa cocok menggunakan strategi trading jangka menengah-panjang di time frame besar, tak perlu berkecil hati jika modal yang disiapkan berukuran kecil. Anda bisa menggunakan dasar money management forex ini untuk memperkecil ukuran trading dan menekan risiko.
Cara investasi forex di time frame besar tidak sama dengan kebebasan mengambil risiko lebih banyak. Hanya karena mampu mengakomodasi ukuran stop loss yang lebih banyak, trading di time frame besar tak berarti lebih berisiko dari cara investasi forex di time frame kecil.
Dasar money management forex yang satu ini bisa berlaku untuk banyak aspek dalam trading. Namun dalam pembahasan kali ini, kaidahnya berlaku untuk penentuan target profit. Sah-sah saja bagi seorang trader untuk menetapkan target keuntungan dua kali lipat lebih besar dari risiko, seperti dalam perhitungan rasio risk/reward 1:2. Namun demikian, yang menjadi masalah selanjutnya adalah ketidaksabaran trader untuk melebarkan target keuntungan setelah mengalami sedikit kemenangan.
Salah satu dorongan utama untuk melakukan 'tindakan terlarang' di atas adalah keserakahan. Keinginan mendapat profit besar dalam waktu singkat sangat efektif memotivasi trader untuk melonggarkan take profit meski belum waktunya. Jika masih dalam level pemula, sebaiknya konsistenlah dengan rasio risk/reward Anda dalam jangka waktu tertentu. Perhatikan apakah Anda sudah mengalami perkembangan skill dan berhasil menjaga konsistensi perolehan trading secara keseluruhan.
RECOMMENDATION FROM EXPERT: