Written by Karlina, May 28, 2021
Sesuai dengan namanya, "gorengan" enak dimakan saat panas tapi kolesterolnya banyak bahkan dapat menimbulkan potensi penyakit yang lebih serius jika dikonsumsi secara berlebihan. Tidak jauh berbeda dengan sebutan tersebut, trading saham gorengan memang benar-benar lezat. Harga saham gorengan umumnya dikendalikan oleh kelompok tertentu atau seorang investor yang memiliki modal dalam jumlah besar. Trader-trader yang berpengalaman umumnya trading saham gorengan ketika kondisi IHSG sedang kurang baik, karena pada momen tersebut saham-saham bluechip dan second liner kurang dapat memberikan profit yang memuaskan bahkan cenderung turun. Oleh sebab itu, kebanyakan trader mulai melirik saham-saham gorengan.
Ciri-Ciri Saham Gorengan
Untuk mengenali saham-saham gorengan, terbilang cukup mudah. Ciri-ciri umum saham gorengan sebagai berikut:
Keuntungan dan Kerugian Saham Gorengan
Saham gorengan memiliki keuntungan tersendiri dan benar-benar diminati saat kondisi IHSG sedang tidak bergairah. Betapa tidak? Saham gorengan umumnya naik secara drastis dan sangat fluktuatif. Karena pada dasarnya profit dari trading saham dikarenakan adanya fluktuasi harga. Jika tidak ada fluktuasi harga bagaimana seorang trader bisa memperoleh keuntungan? Sama halnya dengan bisnis konvensional, bagaimana Anda akan memperoleh keuntungan jika tidak ada aktivitas jual beli? Saham gorengan memiliki fluktuasi harga yang sangat tinggi sehingga memungkinkan bagi seorang trader untuk memperoleh profit yang lumayan dalam waktu singkat. Siapa yang tidak mau profit dalam waktu singkat?
Yang perlu diingat, trading saham gorengan hanya dikhususkan bagi trader yang sudah cukup berpengalaman. Saham gorengan tidak cocok bagi investor. Disinilah terletak kerugian dari saham gorengan. Dengan adanya fluktuasi harga yang cukup tinggi dapat memberikan peluang profit cepat atau bahkan kerugian yang juga dapat diderita dalam waktu singkat jika Anda tidak terbiasa melakukan trading, khususnya trading saham gorengan. Beberapa saham gorengan ada yang memberikan dividen, namun sebagian besar tidak membagikan dividen saham sama sekali. Namun sekali lagi, saham gorengan tidak cocok bagi investor, dan hanya cocok bagi trader yang sudah memiliki jam terbang yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena potensi keuntungan pada saham gorengan dapat dikalahkan oleh potensi kerugian yang akan diterima oleh trader yang bersangkutan. Atau secara garis besar, lebih banyak ruginya daripada untungnya.
Jadi bagi Anda yang baru mulai belajar trading atau investasi saham jangan coba-coba dekati saham gorengan dulu ya. Ingat, saham adalah instrumen investasi high risk dan high reward serta dibutuhkan kebijaksanaan dalam menggunakan dana yang Anda alokasikan.
Lalu bagaimana jika investor yang high risk ini agar tak terjebak di saham-saham gorengan ini? Berikut saran yang diberikan Wawan.