YUK KITA MANFAATKAN PENDING ORDER 

Written by Indri Dwi Sapitri, January 20, 2021

Fitur pending order memberikan kemudahan tak terkira bagi mereka yang benar-benar ingin menghindari kesalahan entry trading forex. Pada dasarnya, pending order memungkinkan Anda menentukan suatu level entry yang baru akan tereksekusi di masa mendatang. Dengan demikian, open trade baru akan benar-benar terlaksana ketika harga menyentuh level yang sudah Anda targetkan.

Inilah Secara Umum Pending Order Dalam Market

  • Buy Stop, yaitu instruksi untuk membuka posisi BUY pada level harga lebih TINGGI dari harga saat ini.
  • Sell Stop, yaitu instruksi untuk membuka posisi SELL pada level harga lebih RENDAH dari harga saat ini.
  • Buy Limit, yaitu instruksi untuk membuka posisi BUY pada level harga lebih RENDAH dari harga saat ini.
  • Sell Limit, yaitu instruksi untuk membuka posisi SELL pada level harga lebih TINGGI dari harga saat ini.

Nah, Jika secara terperinci jadi ada 2 jenis pending order yang paling umum digunakan untuk membantu trader menghindari kesalahan entry trading, yaitu limit dan stop.

Penerapan Limit Order

Limit order cocok digunakan untuk para pengguna strategi reversal, karena pada dasarnya memfasilitasi trader untuk entry trading buy di bawah harga saat ini, atau merencanakan level sell di atas harga sekarang.

Dalam hal ini, target level yang dipasang dalam order buy ataupun sell limit bisa disesuaikan dengan level kunci yang menjadi katalis pembalikan harga. Tentunya, diperlukan analisa terlebih dulu untuk mendapatkan level kunci seperti itu.

Support resistance, level-level pivot, atau batas psikologis adalah contoh level yang biasanya diamati sebagai katalis. Katakanlah EUR/USD saat ini sedang merosot dan mendekati support kunci 1.1210. Karena prediksi pasar mengisyaratkan pair tersebut akan beralih bullish, Anda bisa mengantisipasi peluang buy dengan menempatkan buy limit di 1.1210.

Penerapan Stop Order

Stop order paling bermanfaat untuk trader yang gemar "berselancar dengan trend". Order buy stop nyatanya memungkinkan trader untuk entry trading, hanya ketika harga sudah menyentuh level yang lebih tinggi dari harga saat ini. Sementara itu, sell stop hanya akan mengaktifkan open trade sell ketika harga sudah menyentuh level yang lebih rendah dari harga sekarang.

Dalam hal ini, target level dari stop order adalah yang diperkirakan sebagai konfirmator penerusan trend. Sebagai contoh, ketika EUR/USD menguat dan berpotensi menembus (breakout) resistance 1.1250, maka Anda bisa menjadikan 1.1250 sebagai target level dalam buy stop order. Dengan demikian, Anda tak perlu khawatir seumpama harga gagal menguat sampai ke 11250 dan justru selanjutnya menurun, karena tak ada satupun order yang tereksekusi dan menimbulkan floating minus pada akun Anda.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
CALL atau whatsapp dan cari INDRI silahkan hubungi di SINI
 

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami