Written by Indri Dwi Sapitri, February 08, 2021
Euro adalah mata uang resmi Uni Eropa.
- Bank Sentral: European Central Bank (ECB).
- Kode Mata Uang: EUR
Mata uang Euro pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 sebagai mata uang resmi negara-negara Uni Eropa. Euro juga menggantikan mata uang tradisional yang telah digunakan oleh lebih dari 19 negara di wilayah tersebut.
Ekonomi Zona Euro merupakan yang terbesar dari suatu kawasan ekonomi di dunia, dengan rata-rata PDB sebesar 15 triliun Euro.
Negara Pengguna Euro antara lain adalah Austria, Belgia, Siprus, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Portugal, Slowakia, Slovenia, dan Spanyol. Sementara itu, Andorra, Monako, San Marino, dan dan Vatikan menggunakan Euro berdasarkan perjanjian khusus dengan Uni Eropa. Dua negara lainnya, yaitu Kosovo dan Montenegro, menggunakan mata uang ini secara unilateral tanpa perjanjian khusus.
Beberapa Fakta dari Mata Uang Great Britain Poundsterling (GBP)
Poundsterling atau banyak juga yang menjuluki dengan "Pound" adalah mata uang keempat yang paling sering diperdagangkan di pasar forex. Selain diperdagangkan dalam volume tinggi, pound juga merupakan mata uang cadangan terbesar ketiga di dunia setelah Dolar Amerika Serikat dan Euro.
- Bank Sentral: Bank of England (BoE).
- Kode mata uang: GBP
Poundsterling adalah salah satu mata uang tertua yang masih dipakai oleh masyarakat hingga saat ini. Mata uang Pound pertama diperkenalkan pada akhir abad ke-15, dengan nilai Poundsterling awalnya di turunkan dari satu pon perak. Selama era Perang Dunia II, Pound dipatok terhadap Dolar AS sesuai sistem Bretton Woods. Dengan pembubaran Bretton Woods pada tahun 1971, Pound akhirnya menggunakan sistem floating rate hingga saat ini.
Inggris berada di peringkat nomor 10 secara global dalam hal GDP Purchasing Power Parity, dengan total output USD2.66 triliun per tahun. Inggris juga menempati peringkat ketiga di Eropa sebagai ekonomi terbesar setelah Jerman dan Prancis.
Industri produksi utama yang mendorong perekonomian Inggris adalah pertanian dan produksi energi (batubara, minyak, dan gas alam). Begitu juga dengan industri jasa seperti perbankan, asuransi, dan layanan bisnis lainnya.
Negara yang menggunakan GBP antara lain: Inggris, Isle of Man, Channel Islands, South Georgia, South Sandwich Islands, British Antarctic Territory, dan Tristan da Cunha.
GBP/USD dianggap sebagai pasangan mata uang "utama". Pasangan mata uang lain yang biasa diperdagangkan adalah Pound dengan Yen Jepang (GBP/JPY), Euro (EUR/GBP), Franc Swiss (GBP/CHF) dan Dolar Australia (GBP/AUD)
1. Latar Belakang Hubungan EUR/GBP
Selama bergabung menjadi anggota di wilayah Uni Eropa (UE), Inggris cukup getol mempertahankan Pound untuk tetap menjadi mata uang nasional. Faktanya, EUR/GBP dianggap sebagai salah satu pasangan mata uang yang unik, karena Euro merupakan mata uang termuda pada kala itu, sementara Poundsterling telah menjadi representasi mata uang fungsional tertua di dunia. Namun sifat dasar dan unik dari hubungan keduanya justru memunculkan tantangan baru, hal ini terbukti dari rentetan peristiwa yang menyebabkan gejolak pasar (volatile), sehingga menimbulkan fluktuasi EUR/GBP yang berkepanjangan.
Euro pada mulanya dianggap layak menjadi mata uang cadangan dunia berikutnya, mengikuti Dolar AS yang telah menyandang status ini lebih dulu. Tetapi di penghujung tahun 2000, Euro justru kehilangan momentum tersebut. Pada saat itu, Pound mencapai nilai tertinggi sepanjang masa terhadap Euro. Selama kemunculan Euro dari periode tahun 1999 sampai dengan tahun 2016, agregat fluktuasi EUR/GBP mencapai 71.34%.
2. Faktor Penyebab Fluktuasi EUR/GBP
Seperti halnya mayoritas negara dengan perekonomian terbesar, Inggris bisa memiliki ketergantungan pada sektor ekspor dan impor. Pada akhir tahun 2014, ekspor Inggris berada di peringkat ke-9 secara global, dan menempati peringkat ke-5 untuk sektor impornya. Tingginya aktivitas perdagangan bersama negara-negara Zona Euro, merepresentasikan bahwa sebagian besar pendapatan Inggris dihasilkan dari hubungan perdagangan dengan kawasan tersebut. Dalam hal ini, Jerman, Belanda, dan Prancis menjadi tiga mitra dagang terbesar Inggris dari Zona Euro.
Dari segi politik, hubungan antara Inggris dengan Uni Eropa (UE) terbilang rumit. Pada tanggal 23 Juni 2016, Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa, setelah hasil referendum "Brexit" yang mereka gelar menunjukkan bahwa mayoritas partisipan lebih memilih "leave".
RECOMMENDATION FROM EXPERT :
Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
CALL atau whatsapp dan cari INDRI silahkan hubungi di SINI