YUK MENGENAL RESERVE BANK OF AUSTRALIA

Written by Indri Dwi Sapitri, April 07, 2021

Bank ini memegang tanggungjawab menyediakan jasa kepada Pemerintah Australia, di mana keuntungan Bank dikirim kembali, selain itu juga menyediakan jasa kepada bank sentral lain dan institusi pemerintah. Bank ini terdiri dari Payments System Board, yang mengatur kebijakan sistem pembayaran Bank, dan Reserve Bank Board, yang mengatur semua kebijakan keuangan dan perbankan Bank.

Kedua Board (Dewan) terdiri dari anggota Bank, Departemen Keuangan, lembaga pemerintah Australia lainnya, dan pemimpin institusi lain yang merupakan bagian dari ekonomi negara. Struktur Reserve Bank Board masih tetap sejak 1951, dengan pengecualian perubahan jumlah anggota Dewan. Gubernur Reserve Bank of Australia ditunjuk oleh Menteri Keuangan dan memimpin Payment Systems dan Reserve Bank Board dan ketika ada ketidaksetujuan antara kedua Dewan, Gubernur akan mengambil alih.

Dari pertengahan abad ke-19 hingga 1890-an, prospek pembentukan bank nasional terus tumbuh. Tahun 1911, Commonwealth Bank didirikan, tetapi tidak memiliki hak untuk mencetak uang, yang merupakan kekuasaan yang masih dipegang Menteri Keuangan. Sebuah pergerakan menggunakan kembali standar emas terjadi setelah Perang Dunia I, ketika John Garvan memimpin berbagai dewan untuk mengkontrak persediaan uang untuk melakukan hal itu, dan standar emas dikeluarkan dalam pound sterling Britania dan pound Australia tahun 1925.

Misi Reserve Bank of Australia (RBA)

RBA mulai beroperasi sebagai bank sentral Australia sejak 14 Januari 1960 menyusul undang-undang Reserve Bank yang menghapus fungsi Commonwealth Bank sebagai bank sentral negara-negara persemakmuran di bawah pemerintah Inggris. Lokasi kantor pusat RBA berada di Sydney dengan beberapa kantor cabang yang tersebar di berbagai kota seperti Adelaide, Brisbane, Melbourne, Perth dan Canberra. Gubernur RBA saat ini adalah Glenn Stevens yang mulai menjabat sejak 18 September 2006 dan akan berakhir 17 September 2016. Stevens menggantikan Ian Macfarlane.

Hampir sama dengan bank sentral negara lain, misi utama RBA adalah menjaga kestabilan mata uang AUD, ikut berperan dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan warga negara Australia.

Untuk menunaikan misinya, RBA dapat mengambil berbagai kebijakan. Diantaranya:

menentukan tingkat suku bunga yang sesuai dengan target inflasi jangka menengah,
menjaga sistem keuangan tetap kokoh,
menciptakan sistem pembayaran yang efisien, dan
menerbitkan mata uang sebagai alat pembayaran.
Selain itu, RBA menaungi jasa layanan perbankan atas nama pemerintah Australia, serta mengelola emas dan mata uang asing sebagai cadangan devisa. Besar cadangan devisa yang dikelola RBA saat ini diperkirakan mencapai lebih dari AUD 100 milyar.

Dalam prakteknya, RBA lebih fokus pada pengendalian tingkat inflasi melalui penyesuaian berbagai kebijakan. Bahkan saat ini prioritas tugas utamanya adalah mencapai target inflasi tahunan antara 2% hingga 3%. Angka target ini mulai dicanangkan pada tahun 1993 oleh gubernur RBA saat itu, Bernie Fraser. Dengan selalu menjaga target inflasi, para petinggi RBA yakin bisa mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang dan nilai tukar AUD yang wajar.

Penentuan Suku Bunga Oleh RBA

Suku bunga ditetapkan atas dasar konsensus antara para anggota dewan gubernur RBA dalam rapat kebijakan moneter yang diadakan secara berkala. Setelah rapat usai, Gubernur RBA akan mengumumkan keputusan-keputusan yang diambil dalam rapat tersebut, termasuk mengenai suku bunga dan outlook ekonomi Australia.

Kemudian dalam periode dua minggu setelah pengumuman tersebut, RBA akan merilis notulen rapatnya. Praktek ini sudah berjalan sejak Desember 2007.

Baik pengumuman hasil rapat RBA maupun rilis notulennya akan berdampak besar di pasar forex, khususnya terhadap pergerakan mata uang Dolar Australia. Pada umumnya, apabila RBA memutuskan untuk menaikkan suku bunga, maka Dolar Australia dapat menguat; sedangkan bila RBA menyatakan akan memangkas suku bunga, maka Dolar Australia berpotensi melemah.

Selain itu, jika Gubernur RBA mengungkapkan kecondongan untuk lebih menyukai kurs Dolar Australia yang lemah (jawboning), maka pergerakan mata uang berjuluk Aussie ini benar-benar bisa melemah karena pasar mengantisipasi kemungkinan intervensi bank sentral di pasar forex.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
CALL atau whatsapp dan cari INDRI silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami