YUK MENGENAL SAHAM WARAN (WARRANT)

YUK MENGENAL SAHAM WARAN (WARRANT)

Written by Hanna Dalimunthe, July 04, 2021

Sejatinya, warrant adalah hak yang diberikan oleh pemegang saham, untuk membeli sejumlah “saham biasa” pada satu level harga harga eksekusinya, di “masa depan.” Harga eksekusi bisa diartikan sebagai sebuah harga yang ditentukan oleh emiten atau perusahaan pemilik saham itu, untuk masa depan. Intinya, investor yang membeli warrant akan mendapat hak menebus saham dari perusahaan itu dengan harga yang mungkin saja jauh murah. Karakteristik dan risiko waran, Instrumen investasi satu ini memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda dari saham. Apa saja? 

  • Sebagai Pemanis
    Tujuan perusahaan merilisnya adalah, agar investor tertarik memburu saham perusahaan tersebut. Jadi, bisa diartikan bahwa instrumen ini sifatnya adalah sebagai pemanis. Harganya jelas jauh lebih rendah ketimbang harga saham.  Namun, untuk menerbitkan waran, sebuah perusahaan wajib mengikuti aturan yang sudah disahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 19 Maret 2021. Aturan-aturan penerbitan waran ini akan dibahas di bagian akhir artikel ini.

    Contohnya: 

    Harga saham PT Duren Sawit Perkasa Tbk adalah Rp200 perak per lembar di tahun 2020. Mereka menerbitkan warrant yang nilainya Rp20 per lembar, sementara itu harga eksekusinya adalah Rp250. Jika di masa depan (2022) harga saham PT Duren Sawit Perkasa Tbk naik dan harganya jadi Rp500 perak per lembar, maka pemegang waran perusahaan ini bisa menebusnya di angka, Rp270 per lembar. Kok Rp270 per lembar? Karena, harga eksekusi waran itu adalah Rp250 dan harga Rp20. Rp250 + Rp20 = Rp270. Lantas apa kabarnya jika harga saham perusahaan ini amblas jadi Rp100 perak? Pemegang warrant itu gak wajib untuk menebusnya.  
     
  • Bukan Aset Keuangan Riil
    Mengingat instrumen ini adalah produk derivatif, maka risikonya pun sangat tinggi. Jika kamu perhatikan, fluktuasi nilanya bak sebuah roller coaster. Warrant sendiri bukan merupakan aset keuangan yang sifatnya riil seperti saham. Produk ini hanyalah “hak untuk membeli saham.”
     
  • Ada Umurnya
    Hal lain yang membuat nilainya naik turun adalah karena faktor ini. Para trader akan berpikir bahwa cepat atau lambat mereka harus segera menjual warrant ini. Mengapa demikian? Karena semakin dekat dengan maturity date (jatuh tempo), harganya berpotensi menjadi nol! Jika warrant itu gak kunjung ditebus, maka warrant itu tentu bakal hangus. Kalau memang mau trading warrant, itu artinya kamu harus benar-benar fokus dengan kenaikan harganya di setiap saat. Jangan sampai telat jual, karena jika harganya turun maka bisa turun makin dalam.
     
  • Punya Capital Gain
    Selain mendapat hak untuk menebus saham di harga tertentu, maka keuntungan lain dalam berinvestasi warrant adalah capital gain. Sama halnya dengan saham, waran memang ditransaksikan di pasar reguler. Oleh karena itu harganya naik turun. Kamu pun bisa memanfaatkan momentum volatilitas harga waran untuk melakukan profit taking. 
     
  • Berbeda dengan Opsi
    Dalam artikel derivatif, ada satu instrumen derivatif yang bernama option atau opsi. Asal kamu tahu, warrant adalah produk yang berbeda karena umur warrant memang lebih panjang, yaitu enam bulan sampai lima tahun. Bahkan ada juga waran yang memang tidak punya periode jatuh tempo. Waran ini disebut dengan istilah perpetual warrant.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari HANNA silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami