Written by Hanna Dalimunthe, August 01, 2021
Bagi sebagian orang, pasar modal memang tempatnya berspekulasi. Namun, spekulasi di pasar modal tidak sama dengan berjudi. Setidaknya, kamu harus memiliki perbekalan dasar yang didapat dari belajar saham. Pelajari pengetahuan umum pasar modal seperti analisis teknikal, analisis fundamental, dan perencanaan keuangan terlebih dahulu. Nah setelahnya, kamu bisa memperhatikan hal-hal berikut ini sebelum menjajal trading.
Belajar Bahwa Pasar Saham Penuh Risiko
Jika kamu berfikir miliarder dan multimilyuner seperti Warren Buffet dan Lo Kheng Hong lahir dalam semalam, kamu salah besar! Mereka sudah memulai petualangannya di dunia investasi sejak kecil, dan karenanya kini mereka punya pengetahuan yang sangat baik tentang pasar. Cuan di pasar modal tidak seperti pergi ke mesin ATM terdekat lalu menarik uang yang tidak kamu miliki. Sebaliknya, kamu mungkin akan kehilangan dana investasimu jika tidak berhati-hati. Memahami hal ini berguna agar kamu tak terlalu ngarep dan halu dalam trading. Beberapa trader sangat pede dengan cuan melimpah dari trading saham, sehingga mereka menempatkan seluruh dananya di sana. Perkaya Pengetahuan, Mulai dari Pengetahuan Dasar tentang Saham Pengetahuan adalah senjatamu di pasar modal. Semakin banyak pengetahuan yang kamu punya, keputusan finansialmu akan semakin bijaksana. Mungkin, mengikuti saran influencer saham terdengar lebih mudah. Tapi, kamu harus ingat bahwa selera risikomu dan sang influencer pasti berbeda, begitu pun dengan perencanaan keuangan.
Pahamilah beberapa hal dasar sebagai berikut :
Jangan Berutang untuk Belajar Saham
Sekuritas maupun bank bisa saja kamu jadikan sumber danamu saat berinvestasi di pasar modal, tapi hal ini sangat tidak disarankan. Belum tentu kan saham pilihanmu betul-betul bullish? Sebagai pemula, kamu harus bermain aman. Sebab, bila analisismu meleset dan kamu kehilangan dana investasi yang didapat dari berutang, kamu bukan hanya harus mengembalikannya. Kamu juga harus membayar bunga utang yang mungkin akan berlipat lagi. Intinya, berutang untuk trading saham adalah hal yang bahaya!
Diversifikasi dengan Proporsional
Jangan taruh semua telur di satu keranjang, tapi juga, jangan sampai keranjangnya terlalu banyak. Buatlah portofolio investasi yang proporsional. Jika kamu sudah yakin untuk membeli beberapa lot saham, kamu juga harus membatasi jumlah emiten. Jangan sampai kamu memilih terlalu banyak, tetapi juga jangan sampai terlalu sedikit.
Trader Harian Bukan untuk Pemula yang Awam
Banyak investor tampak santai saja menjadi trader harian meski harus cut loss saat pasar ambruk. Namun, kamu harus tau bahwa mereka punya pengalaman dan jam terbang yang lebih banyak dari kamu yang masih awam. Menerapkan disiplin waktu pada pasar yang volatile dan tidak tertebak bukanlah tugas pemula yang awam. Saat masih belajar, lebih bijaksana jika kamu mengikuti alur pasar dan ambil untung saat waktunya datang. Ketimbang tergesa-gesa membeli dan menjual dalam tempo yang kamu tetapkan sendiri dengan pengetahuan yang masih terbatas.
Kelola Ekspektasi
Melihat emiten beroleh cuan 50% dalam sehari pasti membuatmu berekspektasi jauh. Kamu tidak salah, bisa jadi kamu sedang bernasib baik hari ini. Namun yang terpenting adalah mengelola ekspektasi kamu. Sebab sebagaimana kamu mungkin akan untung besar hari ini, kamu juga sangat mungkin akan rugi besar hari ini. Mengelola ekspektasi juga penting dilakukan agar analisamu tidak meleset. Meski kamu mengira emiten yang kamu pegang masih kuat nanjak, namun pastikan bahwa perkiraan kamu berdasar pada analisis yang tepat. Alih-alih ekspektasi yang ketinggian.