Sumber: www.rm.id (25 Agustus 2021)

RM.id  Rakyat Merdeka - Founder dan CEO Astronacci International Gema Goeyardi menyatakan Astronacci sebagai ilmu baru yang sangat mampu diterapkan di pasar saham. Hal itu dikatakan Gema usai dirinya menyelesaikan program doktoral serta memperoleh dua rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Gema mengungkapkan, gelar doktor yang didapatnya ini bukti bahwa Astronacci bukanlah imajinasi, atau sekadar mencocokkan alias cocoklogi. Sebagian orang yang belum paham secara mendalam, misalnya skeptikal, sering menyebut Astronacci sebagai ilmu cocoklogi.

"Astronacci sudah resmi menjadi keilmuan analisis baru untuk pasar saham dan Gold," ucap Gema dalam keterangan persnya, dikutip Rabu (25/8).

Dia bilang ini adalah kenyataan. Maka, suka tidak suka, Astronacci harus diakui sebagai cabang ilmu baru. "Ini kemenangan investor atau trader Indonesia," imbuhnya.

Gema menyelesaikan program doktoralnya serta memperoleh dua rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada Selasa (24/8).

Founder MURI, Jaya Suprana, sangat mendukung pencapaian Doktor Gema. Gema Goeyardi menyelesaikan disertasinya yang berjudul "Metode Analisis Keuangan Berdasarkan Astrologi, Fibonacci dan Astronacci untuk Menentukan Tanggal Pembalikan".

Melalui disertasinya, Gema Goeyardi berhasil memperoleh dua rekor MURI atas pencapaiannya sebagai orang Indonesia yang pertama membuat disertasi S3 dan jurnal internasional ilmiah yang dipublikasikan oleh SCOPUS dengan menggunakan keilmuan Astrologi, Fibonacci, dan Astronacci untuk analisis IHSG dan Gold.

"Saya berterima kasih pada MURI atas pemberian dua rekor sekaligus di mana ini menambah koleksi rekor MURI saya dengan total tujuh rekor MURI sejak 2014 hingga 2021," tutur Gema.

Baginya, ini merupakan pencapaian tertinggi dirinya dalam dunia akademi. Selama 14 tahun dia berjuang memperkenalkan keilmuan Astronacci pada dunia dan Indonesia, khususnya lewat disertasi dan jurnalnya.

Selain mendapatkan dua rekor MURI, Ilmu Astronacci juga akan mendapatkan review ‘HONOR’ dalam jurnal internasional yang telah diterbitkan di Scopus melalui Inderscience hanya dalam waktu 4,5 bulan sejak pengajuan disertasi.

Padahal, dia bilang, normalnya memakan waktu dua tahun hingga publikasi. "Kiranya Ilmu Astronacci dapat menjadi berkah untuk seluruh masyarakat," harap Gema.

Astronacci International sebagai perusahaan yang dibentuk berdasarkan ilmu Astronacci sudah membuktikan penggunaan Ilmu ini dalam melakukan perkiraan kapan market akan mengalami pergerakan.

Diharapkan dengan adanya penelitian ‘Metode Analisis Keuangan Berdasarkan Astrologi, Fibonacci dan Astronacci untuk Menentukan Tanggal Pembalikan Arah IHSG dan Harga Gold di masa Mendatang'.

Selain itu ilmu Astronacci yang sudah ditemukan Gema Goeyardi akan terus membantu keilmuan di Indonesia. Khususnya mereka yang ingin melanjutkan penelitian ini.

"Mulai saat ini buat anda yang ingin membuat tesis atau skripsi tentang analisis teknikal dan analisis Astronacci dapat menggunakan disertasi dan jurnal Astronacci sebagai referensi," tandasnya. [JAR]

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami