BBRI Makin Turun, Peluang atau Ancaman?

April 21, 2025

Story by : Astronacci
Viewed 0 times

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). (Perseroan) (Image Source: InvestorID)

https://investor.id/market/389717/bbri-makin-turun-peluang-atau-ancaman

JAKARTA, investor.id – Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI mengalami tekanan besar sejak Maret 2024, mencatatkan penurunan hingga 37% dari level tertingginya. Di tengah ketidakpastian pasar, banyak investor bertanya-tanya, apakah ini saat yang tepat untuk membeli? Atau, BBRI masih berpotensi turun lebih dalam?

Menjawab keresahan para investor, Master of Financial Technical Analysis Indonesia, Gema Goeyardi memberikan analisisnya melalui metode Financial Astrology dan Fibonacci, yaitu Time Trading yang telah terbukti akurat dalam memprediksi kapan harga akan berhenti turun atau berhenti naik dalam pergerakan pasar.

Adapun penurunan tajam saham BRI (BBRI) dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, baik dari sisi makro ekonomi seperti kenaikan suku bunga The Fed sepanjang tahun 2024 mengakibatkan capital outflow besar-besaran dari emerging markets, termasuk Indonesia.

“Bagi para trader yang ingin mengambil peluang keuntungan besar di saham, jangan mudah panik melihat kondisi penurunan tajam seperti ini, dan perlu diketahui bahwa momentum terbaik untuk membeli saham adalah ketika harga lagi jatuh dan murah," jelas Gema Goeryadi yang juga Founder dan CEO Astronacci dalam keterangannya, Rabu (19/2/2025).

Hal penting lainnya, menurut dia, adalah perlu mengambil keputusan dengan mengetahui kapan harga akan berbalik arah atau mencapai titik terendahnya. Salah satu caranya adalah dengan memiliki panduan trading dengan time trading analysis.

Tak hanya itu, meski penurunan tajam saham BBRI sudah berlangsung cukup lama. Gema melihat bahwa BBRI berpotensi menguat didukung oleh rencana buyback saham BBRI senilai Rp 3 triliun.

Lalu, secara fundamental perusahaan, adanya pertumbuhan laba bersih Rp 60,64 triliun atau tumbuh 0,36% secara tahunan (yoy), serta kondisi makroekonomi yang mendukung dari pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang meningkatkan prospek kredit dan profitabilitas bank.

“Saya telah melakukan analisis mendalam menggunakan metode Time Trading Astronacci dan melihat bahwa penurunan tajam yang terjadi di saham BBRI diperkirakan segera berakhir," ungkap Gema.

Hal itu, menurut dia, didukung oleh Siklus Venus Synodic dan Venus Uranus yang mengindikasikan potensi penguatan pada BBRI hingga bulan Juni-Juli ke target harga Rp 6.350, dengan area support berada di Rp 3.750–Rp 3.575.

Sudah Bottom? 

Meski prospek pemulihan terlihat menjanjikan, Gema tetap mengingatkan bahwa volatilitas masih tinggi, sehingga investor harus berhati-hati dalam mengambil keputusan trading.

Merespons hal ini, dia juga berpesan bahwa para trader atau investor yang ingin melakukan trading atau investing di saham BBRI untuk jangan panik dan fokus terhadap strategi buy on weakness.

“Pergerakan saham BBRI saat ini sudah mencapai cycle bottom secara short-term, sehingga strategi yang cocok adalah buy on weakness nantinya ketika sudah terkonfirmasi reversal,” imbuh dia.

Gema berharap, penurunan tajam di saham BBRI dapat segera selesai dan trader serta investor dapat mengambil peluang keuntungan di momentum yang berharga saat ini.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami