Sumber: www.economy.okezone.com (9 Mei 2022)

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah seharian pada perdagangan hari ini usai libur Lebaran 2022. Tercatat, IHSG ditutup melemah 319,16 poin atau 4,42% ke 6.909,75.

CEO & Founder dari PT Astronacci International Gema Merdeka Goeyardi telah memprediksi IHSG melemah. Dari prediksi dan analisa yang dilakukan oleh Gema, terdapat beberapa poin dari kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia.

Kondisi-kondisi yang mempengaruhi antara lain, nilai inflasi Amerika Serikat, pelemahan nilai tukar rupiah, perang Rusia Vs Ukraina yang terjadi pada 24 Februari 2022 lalu, harga minyak dunia yang naik, serta kondisi makro ekonomi yang nyaris mirip seperti pada 2013. Dengan kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia saat ini, tentu saja berdampak pada pergerakan IHSG di Indonesia.

“Negara kita tidak hidup sendiri. Negara kita bergerak bersama-sama dengan negara lain, dan pastinya akan berdampak ke Indonesia," kata Gema dalam risetnya, Jakarta, Senin (9/5/2022).

Sebelumnya, Gema memprediksi IHSG crash sejak tahun 2013. Kini kembali IHSG terjun bebas hingga di angka terendah 6,911.84 pada pembukaan hari ini, dibanding dengan penutupan pada Kamis, 28 April 2022 di level 7,228.91.

"Seperti terlihat pada grafik, IHSG telah memasuki zona resistance dari wave 5, yang diikuti dengan adanya momentum multiple bearish divergence. Idealnya penguatan telah terbatas dan bersiap untuk terjadi pelemahan yang signifikan menuju area support," katanya

Dia menambahkan, idealnya IHSG akan kembali melanjutkan rally bullish berikutnya dengan target resistance terdekat pada area 7,800 setelah terjadi reversal pada area support.

"Ini bukan salah pemerintah. Ini adalah global disaster post covid yang menyebabkan inflasi yang harus dihadapi bersama. Harga pasti akan naik karna mengikuti global market," katanya.

Melihatnya penurunan yang siginifikan pada market Indonesia, Astronacci International memberikan beberapa rekomendasi saham yang memiliki outlook bagus ke depannya di tahun ini seperti: BMRI, BBRI, ASII, dan HRUM.

"Dengan memberikan peringatan lebih awal mengenai kriris perekonomian yang akan terjadi ke depannya, diharapkan masyarakat Indonesia sudah bisa mulai untuk memperisiapkan diri dan keluarga untuk menghadapi krisis ekomoni yang akan terjadi," katanya.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami