February 24, 2025
Ilustrasi Pergerakan Harga Saham ( Source Image; Freepik/rawpixel.com)
https://wartaekonomi.co.id/read558393/saham-bbri-terpuruk-37-apakah-momentum-untuk-buy
Warta Ekonomi, Jakarta - Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengalami tekanan berat sejak Maret 2024, anjlok hingga 37% dari level tertingginya. Penurunan ini dipicu oleh arus modal keluar besar-besaran akibat kenaikan suku bunga The Fed sepanjang 2024 yang menekan pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Master of Financial Technical Analysis Indonesia, Gema Goeyardi, yang juga Founder & CEO Astronacci, menganalisis pergerakan saham BBRI menggunakan Financial Astrology dan Fibonacci Time Trading. Metode ini telah terbukti akurat dalam memprediksi titik balik pasar, membantu investor menentukan kapan harga saham akan berhenti turun atau mulai berbalik naik.
"Bagi para trader yang ingin mengambil peluang keuntungan besar di saham, jangan mudah panik melihat kondisi penurunan tajam seperti ini, dan perlu diketahui bahwa momentum terbaik untuk membeli saham adalah ketika harga lagi jatuh dan murah. Hal penting lainnya adalah perlu mengambil keputusan dengan mengetahui kapan harga akan berbalik arah atau mencapai titik terendahnya. Salah satu caranya adalah dengan memiliki panduan trading dengan time trading analysis," ujar Gema kepada wartawan, Selasa (19/2/2025).
Meskipun saham BBRI mengalami koreksi panjang, Gema menilai ada sinyal positif yang mendukung pemulihan. Salah satunya adalah rencana buyback saham senilai Rp3 triliun, yang dapat membantu menahan tekanan jual.
Dari sisi fundamental, BBRI juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih Rp60,64 triliun atau naik 0,36% secara tahunan (YoY). Selain itu, pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) berpotensi meningkatkan prospek kredit dan profitabilitas bank, memberikan katalis tambahan bagi saham BBRI.
Dalam analisisnya, Gema menyebut bahwa berdasarkan metode Time Trading Astronacci, tekanan jual terhadap BBRI diperkirakan segera berakhir.
"Penurunan tajam yang terjadi di saham BBRI diperkirakan segera berakhir, hal ini didukung oleh Siklus Venus Synodic dan Venus Uranus yang mengindikasikan potensi penguatan pada BBRI hingga bulan Juni–Juli ke target harga Rp6.350, dengan area support berada di Rp3.750–Rp3.575," jelasnya.
Meskipun prospek pemulihan terlihat menjanjikan, Gema tetap mengingatkan bahwa volatilitas masih tinggi, sehingga investor harus berhati-hati dalam mengambil keputusan.
"Pergerakan saham BBRI saat ini sudah mencapai cycle bottom secara short-term, sehingga strategi yang cocok adalah buy on weakness nantinya ketika sudah terkonfirmasi reversal," tambahnya.
Gema juga menekankan pentingnya bimbingan yang tepat dalam mengambil keputusan investasi. Ia berharap melalui analisis yang diberikan di A-CLUB Super App, investor bisa lebih siap menghadapi dinamika pasar dan memanfaatkan peluang dengan optimal.
"Tentunya dengan bimbingan secara langsung dari saya di A-CLUB, kami berharap agar investor bisa melihat peluang di bursa Indonesia dan bisa dimanfaatkan secara maksimal," tutupnya.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri