Sering Overtrade? Wajib Tahu, Emosi Bisa Hancurkan Profit!

Sering Overtrade? Wajib Tahu, Emosi Bisa Hancurkan Profit!

Written by Astronacci, May 27, 2025

Overtrade adalah salah satu kesalahan fatal yang sering dilakukan trader. Bukan tanpa alasan, ada sejumlah penyebab mengapa overtrade bisa terjadi, mulai dari ketidaksadaran bahwa kondisi pasar selalu berubah, dorongan untuk balas dendam setelah rugi, rasa takut tertinggal (FOMO), hingga tidak memiliki trading plan yang jelas.

Kondisi ini menunjukkan bahwa trading bukan hanya soal strategi atau analisa pasar yang tepat. Banyak trader yang memiliki sistem bagus namun tetap gagal dalam jangka panjang. Mengapa? Karena psikologi trading mereka tidak terkelola dengan baik. Tanpa kemampuan mengendalikan emosi, profit yang seharusnya bisa diperoleh justru berisiko hilang, bahkan berubah menjadi kerugian.

Baca Juga: Psikologi Trading Jadi Kunci Cuan! Ini Tips Wajibnya

Emosi Berbahaya yang Memicu Overtrade

Ilustrasi trader mengalami stres akibat tekanan emosi saat overtrading

Trader Mengalami Overtrade
(Sumber Gambar:Freepik/tonodiaz)

Overtrade terjadi ketika trader melakukan transaksi berlebihan tanpa memperhatikan analisis atau kondisi pasar yang sebenarnya. Berikut beberapa jenis emosi berbahaya yang dapat memicu overtrade:

1. Takut (Fear)

Overtrading sering dipicu oleh emosi negatif seperti ketakutan akan kerugian atau pengalaman buruk sebelumnya. Trader bisa jadi ragu untuk masuk pasar atau menutup posisi terlalu cepat, bahkan melakukan transaksi berlebihan untuk "menebus" kerugian, yang justru memperburuk situasi dan membuat peluang besar terlewat.

2. Serakah (Greed)

Serakah muncul ketika trader ingin meraih keuntungan besar tanpa perhitungan. Padahal, pasar bergerak berdasarkan analisis, bukan keinginan pribadi. Keinginan berlebihan dapat mendorong keputusan terburu-buru yang berisiko.

Baca Juga: Pakai Money Management, Trading Saham Jadi Lebih Untung?

3. Dendam (Revenge Trading)

Setelah mengalami kerugian besar, keinginan untuk membalas dendam sering kali muncul. Banyak trader langsung masuk posisi dengan lot lebih besar. Alih-alih mendapatkan keuntungan, harapan balas dendam justru berakhir dengan kerugian yang lebih besar.

4. Terlalu Percaya Diri (Overconfidence)

Profit berturut-turut bisa membuat trader lengah. Tanpa sadar, trader mengambil risiko lebih besar dan mengabaikan aturan yang sebelumnya ditaati. Hal tersebut tentu bisa berujung pada kerugian jika pasar bergerak tidak sesuai dengan harapan.

Tips Cegah Overtrade Agar Tidak Merugikan Profit

Profit konsisten tak akan tercapai jika Time Trader terus terjebak dalam pola overtrade, berikut beberapa cara untuk menghindarinya:

1. Buat dan Patuhi Trading Plan

Dengan memiliki trading plan yang jelas, Time Trader bisa menghindari keputusan emosional yang bisa mengarah pada overtrade. Trading plan yang matang membantu Time Trader tetap fokus pada analisis pasar, bukan pada perasaan sesaat.

2. Terapkan Manajemen Risiko yang Tepat

Tentukan level stop-loss dan batas risiko maksimal untuk setiap transaksi. Manajemen risiko yang baik akan membantu mengurangi tekanan psikologis dan mencegah overtrade, bahkan ketika pasar bergerak tidak sesuai ekspektasi.

3. Buat Jurnal Emosi

Catat emosi yang Time Trader rasakan saat membuka dan menutup posisi. Apakah merasa cemas, marah, atau percaya diri? Dengan mencatat perasaan, Time Trader bisa mengidentifikasi pola overtrade yang berhubungan dengan emosi negatif dan memperbaikinya di masa depan.

Baca Juga: Market Crash? Gunakan Fibonacci untuk Peluang Trading!

4. Istirahat Saat Mental Tidak Stabil

Jangan pernah melakukan trading saat merasa stres, lelah, atau emosi. Overtrade sering terjadi saat mental tidak stabil, dan kondisi ini hanya akan memperburuk hasil trading.

5. Pahami Waktu Terbaik untuk Trading

Hindari melakukan overtrade pada jam-jam tertentu yang bisa mempengaruhi konsentrasi dan emosi. Pilih waktu dimana Time Trader benar-benar fokus dan bisa berpikir jernih dalam mengambil keputusan trading.

Siap Atasi Overtrade dengan Membangun Mental yang Lebih Kuat?

Mengontrol emosi adalah kunci agar strategi trading berjalan efektif. Trader sukses bukan yang selalu profit, tapi yang mampu tetap tenang saat pasar tidak bergerak sesuai harapan. Jadi, sebelum sibuk mencari sistem profit 100%, pastikan Time Trader sudah melatih ketenangan mental dan memahami psikologi trading dengan baik.

Time Trader dapat belajar mengelola emosi dan membangun mental yang lebih tangguh melalui program Mind and Psychology Trading dari Astronacci. Pelajari sekarang dan jadilah trader yang lebih bijak dalam menghadapi market!

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami