(GBP/NZD) Pada H4 Chart dapat kita lihat dari pergerakan harga saat ini berpotensi mengembangkan pola Bearish Secondary Reaction, yang didukung dengan adanya rejection pada area resistance dan indicator momentum yang mengarah kebawah pada area overbought, hal tersebut mengindikasikan bahwa harga akan kembali melemah sampai dengan area harmonic support, maka kita dapat melakukan entry Sell saat terjadinya breakout.
Read More
(BSDE) PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk, dari pergerakan harga yang terjadi saat ini terlihat mengembangkan pola Double Bottom, yang didukung dengan pergerakan indicator momentum yang mengarah ke atas pada area netral, hal tersebut mengindikasikan bahwa harga akan Kembali menguat sampai dengan area resistance, maka kita dapat melakukan entry Buy.
Read More
(AUD/USD) Dari pergerakan harga pada D1 Chart saat ini terlihat mengembangkan pola ABC Correction, yang didukung dengan adanya rejection pada area resistance dan pergerakan indicator momentum yang mulai mengarah kebawah pada area netral berpotensi mengembangkan death cross, karenanya harga berpotensi Kembali melemah sampai dengan area harmonic support, dengan kondisi tersebut kita dapat melakukan entry Sell saat breakout.
Read More
(JPFA) PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk, dilihat dari pergerakan harga W1 chart saat ini terlihat mengembangkan pola Bullish Secondary Reaction, yang didukung dengan adanya rejection pada area support dan pergerakan indicator momentum yang mengarah keatas pada area netral setelah mengembangkan golden cross, artinya harga akan menguat sampai dengan area harmonic resistance, maka kita dapat melakukan entry Buy saat breakout.
Read More(GBP/AUD) Dari pergerakan harga pada H4 Chart saat ini terlihat mengembangkan pola ABC Correction, didukung dengan adanya rejection pada area support dan pergerakan indicator momentum yang mengarah keatas setelah mengembangkan golden cross pada area oversold, karenanya harga berpotensi Kembali menguat sampai dengan area harmonic resistance, maka kita dapat melakukan entry Buy saat breakout.
Read More(GBP/NZD) Pada H4 Chart dapat kita lihat dari pergerakan harga saat ini berpotensi mengembangkan pola Bearish Secondary Reaction, yang didukung dengan adanya rejection pada area resistance dan indicator momentum yang mengarah kebawah pada area overbought, hal tersebut mengindikasikan bahwa harga akan kembali melemah sampai dengan area harmonic support, maka kita dapat melakukan entry Sell saat terjadinya breakout.
Read More
(BSDE) PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk, dari pergerakan harga yang terjadi saat ini terlihat mengembangkan pola Double Bottom, yang didukung dengan pergerakan indicator momentum yang mengarah ke atas pada area netral, hal tersebut mengindikasikan bahwa harga akan Kembali menguat sampai dengan area resistance, maka kita dapat melakukan entry Buy.
Read More
(AUD/USD) Dari pergerakan harga pada D1 Chart saat ini terlihat mengembangkan pola ABC Correction, yang didukung dengan adanya rejection pada area resistance dan pergerakan indicator momentum yang mulai mengarah kebawah pada area netral berpotensi mengembangkan death cross, karenanya harga berpotensi Kembali melemah sampai dengan area harmonic support, dengan kondisi tersebut kita dapat melakukan entry Sell saat breakout.
Read More
(JPFA) PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk, dilihat dari pergerakan harga W1 chart saat ini terlihat mengembangkan pola Bullish Secondary Reaction, yang didukung dengan adanya rejection pada area support dan pergerakan indicator momentum yang mengarah keatas pada area netral setelah mengembangkan golden cross, artinya harga akan menguat sampai dengan area harmonic resistance, maka kita dapat melakukan entry Buy saat breakout.
Read More(GBP/AUD) Dari pergerakan harga pada H4 Chart saat ini terlihat mengembangkan pola ABC Correction, didukung dengan adanya rejection pada area support dan pergerakan indicator momentum yang mengarah keatas setelah mengembangkan golden cross pada area oversold, karenanya harga berpotensi Kembali menguat sampai dengan area harmonic resistance, maka kita dapat melakukan entry Buy saat breakout.
Read More