Written by Astronacci, June 19, 2025
Bagaimana strategi trading yang tepat untuk pemula? Banyak yang merasa kewalahan saat pertama kali terjun ke dunia saham yang dipenuhi istilah asing, pergerakan harga yang cepat, dan rasa takut rugi. Tidak sedikit yang akhirnya menyerah sebelum benar-benar memahami cara kerja pasar. Padahal, strategi sederhana yang dijalankan dengan disiplin justru sering kali lebih efektif dibanding teknik yang rumit. Bagi Time Trader yang ingin memulai trading dengan langkah yang lebih yakin, berikut empat strategi dasar dalam trading yang bisa Time Trader praktikkan!
Baca Juga: Cuan dari Gap Trading: Begini Cara Entry dan Strateginya
Sebelum menjalankan strategi trading untuk pemula, Time Trader perlu memahami dulu dasar-dasar dunia saham. Mulai dari apa itu saham, bagaimana mekanisme perdagangan berlangsung, hingga siapa saja pelaku pasar yang terlibat. Memahami perbedaan antara trading dan investasi juga sangat penting. Trading lebih menitikberatkan pada pergerakan harga jangka pendek, sementara investasi berfokus pada kinerja jangka panjang dan fundamental perusahaan.
Banyak pemula dalam dunia saham yang terburu-buru mengikuti sinyal dari grup atau media sosial tanpa memahami alasannya. Bahkan, tak sedikit yang melakukan overtrading karena belum memiliki rencana yang jelas. Sebelum menerapkan strategi apa pun, luangkan waktu untuk belajar trading dari nol agar langkahmu ke depan lebih mantap dan terarah.
Salah satu strategi teknikal untuk pemula yang paling sederhana dan tetap efektif hingga saat ini adalah mengenali level support dan resistance. Support adalah area dimana harga cenderung tertahan saat turun, sementara resistance adalah titik di mana harga sering tertolak ketika naik.
Misalnya, jika harga sebuah saham beberapa kali turun ke Rp1.000 dan selalu memantul naik, maka itu bisa dianggap sebagai support. Sebaliknya, jika harga berkali-kali gagal menembus Rp1.200, area itu berpotensi menjadi resistance.

Ilustrasi Support dan Resistance
(Sumber Gambar: Tradingview)
Baca Juga: Sering Overtrade? Wajib Tahu, Emosi Bisa Hancurkan Profit!
Sebagai trader pemula, Time Trader bisa memanfaatkan support sebagai area beli (entry) dan resistance sebagai target jual (exit). Meski terlihat sederhana, teknik ini sangat populer karena mencerminkan perilaku dan psikologi pasar yang berulang. Bahkan banyak trader berpengalaman pun masih menjadikan support dan resistance sebagai dasar dalam pengambilan keputusan trading.
Stochastic Oscillator termasuk indikator teknikal yang cocok untuk pemula karena mudah dipahami dan bisa membantu membaca sinyal beli dan jual saham dengan jelas. Indikator ini bekerja dengan mengidentifikasi kondisi overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual), sehingga Time Trader bisa tahu kapan waktu yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar.
Secara sederhana, Stochastic terdiri dari dua garis utama: %K dan %D. Ketika garis %K memotong naik garis %D dari area bawah 20, itu bisa menjadi sinyal beli. Sebaliknya, jika %K memotong turun %D dari area atas 80, itu memberi sinyal untuk jual.
Indikator ini akan sangat berguna ketika pasar sedang bergerak sideways atau konsolidasi, karena lebih sensitif terhadap perubahan arah jangka pendek. Dengan tampilannya yang simpel dan visual yang mudah dibaca, Stochastic bisa langsung Time Trader gunakan meski belum mahir membaca grafik secara mendalam.

Ilustrasi Cara Entry Menggunakan Stochastic
(Sumber Gambar: Tradingview)
Strategi trading untuk pemula tidak akan maksimal tanpa manajemen risiko yang disiplin. Sebaik apapun teknik yang Time Trader gunakan, risiko tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia trading.
Karena itu, penting untuk menentukan sejak awal seberapa besar modal yang siap Time Trader pertaruhkan dalam satu transaksi. Time Trader juga perlu tahu kapan harus mengambil keuntungan (take profit) dan kapan harus menerima kerugian (cut loss). Gunakan rasio risk/reward yang masuk akal, misalnya 1:2 atau 1:3. Dengan begitu, Time Trader tetap bisa menjaga kestabilan psikologis meskipun mengalami beberapa kerugian kecil.
Agar proses belajarmu makin terarah, cobalah membuat jurnal trading. Catat semua transaksi, alasan entry dan exit, serta hasilnya. Dari sana, Time Trader bisa mengevaluasi strategi mana yang berhasil dan mana yang perlu diperbaiki. Dalam dunia trading, konsistensi dan disiplin sering kali lebih menentukan daripada strategi yang terlalu kompleks.
Baca Juga: 7 Kesalahan Trader Pemula yang Bikin Trading Gagal Total!
Strategi trading untuk pemula tidak perlu rumit agar bisa menghasilkan. Justru, dengan memahami dasar-dasar pasar, menerapkan teknik sederhana seperti support resistance dan indikator Stochastic, serta menjaga disiplin melalui manajemen risiko, Time Trader sudah membangun fondasi yang kuat untuk jadi trader yang lebih percaya diri dan konsisten.
Ingat, keberhasilan dalam trading bukan soal seberapa canggih strategi yang Time Trader pakai, tapi seberapa konsisten Time Trader menjalankannya. Jangan tunggu sempurna, yang penting mulai dari sekarang, langkah kecil hari ini bisa jadi keuntungan besar di masa depan.
Ingin belajar strategi trading saham yang lebih terarah dan terbukti efektif?
Gabung bersama mentor profesional di Astronacci dan temukan strategi trading yang sesuai dengan gaya Time Trader sekarang juga!