Written by Astronacci, July 22, 2025
Jenis order dalam trading adalah hal mendasar yang wajib dipahami setiap trader, baik di pasar forex, saham, maupun kripto. Sayangnya, masih banyak trader pemula yang belum benar-benar mengerti apa itu order trading dan bagaimana setiap jenis order bekerja. Padahal, pemahaman ini sangat krusial untuk membantu mengambil keputusan entry dan exit secara lebih tepat, cepat, dan efisien.
Berikut penjelasan terkait berbagai jenis order, seperti market order dan limit order, lengkap dengan contoh penggunaan dan cara kerjanya!
Baca Juga: Ini Cara Hitung Risk-Reward Ratio Biar Trading Gak Boncos!

Ilustrasi Entry Market dan Limit Order
(Sumber Gambar: Freepik/vectorjuice)
Order trading adalah instruksi dari trader kepada broker untuk membeli atau menjual aset keuangan melalui platform seperti MetaTrader, aplikasi sekuritas, atau exchange kripto. Order inilah yang menjadi perintah masuk ke pasar, tanpa order, transaksi tidak akan terjadi.
Memahami jenis order dalam trading sangat penting karena menentukan bagaimana dan kapan kita masuk atau keluar dari pasar. Pengetahuan ini tidak hanya membantu mengelola risiko, tetapi juga meningkatkan presisi dalam mengeksekusi strategi trading, sekaligus menghindari kesalahan fatal yang bisa menyebabkan kerugian.
Jenis order yang paling sering digunakan dalam trading adalah market order dan limit order. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda dan penting untuk disesuaikan dengan strategi entry maupun exit.
Lalu, apa perbedaan antara market order dan limit order? Mari kita bahas satu per satu agar Time Trader bisa memilih jenis order yang paling tepat sesuai kebutuhan trading Time Trader.

Ilustrasi Market Order
(Sumber Gambar: metatrader5)
Market order adalah jenis order yang digunakan untuk membeli atau menjual aset secara instan pada harga pasar saat ini. Order ini cocok untuk trader yang ingin segera masuk atau keluar dari pasar tanpa menunggu harga tertentu. Misalnya, jika Time Trader ingin membeli emas sekarang juga, cukup klik “buy”, dan order akan langsung tereksekusi di harga terbaik yang tersedia saat itu.

Ilustrasi Limit Order
(Sumber Gambar: metatrader5)
Sebaliknya, limit order adalah perintah untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu atau lebih baik. Artinya, order ini tidak akan langsung dieksekusi, melainkan akan “mengantre” hingga harga pasar menyentuh atau melewati harga yang telah ditentukan. Limit order sangat efektif bagi trader yang ingin membeli di harga lebih rendah dari harga sekarang, atau menjual di harga yang lebih tinggi, sesuai dengan analisis atau strategi yang dimiliki.
Baca Juga: Trend Following Trading vs Counter Trend, Kenali Bedanya!
Agar lebih mudah dipahami, berikut contoh penggunaan limit order dalam trading pasangan XAU/USD (emas):

Ilustrasi Gold
(Sumber Gambar: Freepik/mamewmy)
Bayangkan harga XAU/USD saat ini berada di level $2.360 per troy ounce. Namun, Time Trader menilai harga tersebut sudah terlalu tinggi. Berdasarkan analisis teknikal, Time Trader memperkirakan harga akan terkoreksi ke area $2.330 dan ingin masuk posisi beli di level itu. Maka, Time Trader bisa memasang limit order buy di $2.330. Jika harga benar-benar turun ke level tersebut, order Time Trader akan otomatis tereksekusi, tanpa perlu terus-menerus memantau chart.
Contoh lain, Time Trader sudah memegang posisi beli XAU/USD di $2.310 dan kini harga telah naik ke $2.355. Target profit Time Trader adalah $2.370. Dalam kasus ini, Time Trader dapat memasang limit order sell di $2.370. Saat harga menyentuh level tersebut, sistem akan otomatis menjual posisi dan mengunci keuntunganmu.
Dengan strategi seperti ini, limit order membantu Time Trader mengatur entry dan exit di harga ideal, tanpa harus aktif di depan layar sepanjang waktu. Ini membuat aktivitas trading lebih efisien, disiplin, dan sesuai rencana.
Berbeda dengan market order yang langsung tereksekusi, limit order bekerja dengan sistem antrean. Ketika Time Trader memasang limit order, order tersebut tidak akan langsung aktif, melainkan menunggu hingga harga pasar menyentuh atau melewati harga yang telah Time Trader tentukan.
Misalnya, Time Trader menetapkan limit buy di level 1.200 untuk suatu aset. Maka, order baru akan tereksekusi jika harga turun ke 1.200 atau lebih rendah. Jika harga pasar tidak pernah menyentuh level tersebut, maka order akan tetap pending dan tidak aktif.
Namun penting untuk diingat, meskipun harga menyentuh level target, limit order tidak selalu menjamin eksekusi. Dalam kondisi pasar yang sangat volatil atau likuiditas rendah, order bisa saja tidak terpenuhi karena kalah antre atau kekurangan volume di harga tersebut.
Oleh karena itu, memahami cara kerja limit order, kondisi pasar, serta menggabungkannya dengan analisis teknikal akan membantu Time Trader menggunakan jenis order ini secara lebih efektif dan strategis.
Baca Juga: Cara Day Trading untuk Cuan Harian, Cocok untuk Pemula!
Memahami jenis order seperti market order dan limit order adalah langkah penting untuk membangun strategi trading yang disiplin dan efisien. Dengan market order, Time Trader bisa langsung masuk pasar saat momentum muncul. Sementara limit order memberi Time Trader kendali untuk masuk atau keluar di harga ideal sesuai perhitunganmu.
Namun, setiap trader punya pendekatan yang berbeda. Memahami teori saja belum cukup jika belum tahu jenis order mana yang paling cocok dengan gaya tradingmu.
Ikuti skill test singkat dari Astronacci dan temukan course yang paling sesuai! Mulai Testnya sekarang!