Trend Following Trading vs Counter Trend, Kenali Bedanya!

Trend Following Trading vs Counter Trend, Kenali Bedanya!

Written by Astronacci, July 04, 2025

Trend following trading dan counter trend trading merupakan dua pendekatan populer dalam pasar keuangan yang banyak digunakan trader untuk mengambil keputusan. Strategi trend following berfokus mengikuti arah trend harga yang sedang berlangsung, sementara strategi counter trend mencari peluang saat harga menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah. Keduanya memiliki karakteristik, keunggulan, dan risiko yang berbeda. Memahami perbedaan kedua strategi ini akan membantu trader menemukan gaya trading yang paling sesuai dengan kondisi pasar dan kepribadian masing-masing.

Cara Kerja dan Keuntungan Trend Following Trading

Trend following trading adalah strategi yang bertujuan menangkap momentum harga dengan mengikuti arah trend dominan, baik saat pasar bullish maupun bearish. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip dasar analisis teknikal, yaitu bahwa harga cenderung bergerak dalam satu arah dalam periode tertentu. Trader yang menggunakan strategi ini akan mencoba meraih keuntungan selama trend berlangsung.

Strategi ini paling efektif ketika pasar menunjukkan arah trend yang jelas. Untuk mengenali kondisi tersebut, trader biasanya menggunakan indikator teknikal seperti moving average atau trendline untuk mengidentifikasi kekuatan trend yang sedang berjalan.

Baca Juga: Cara Day Trading untuk Cuan Harian, Cocok untuk Pemula!

Keuntungan Trend Following Trading

  • Memaksimalkan profit saat trend kuat berlangsung: Potensi keuntungan meningkat jika trader mampu bertahan selama tren yang panjang dan stabil.
  • Cocok untuk gaya swing trading: Strategi ini lebih mengandalkan ketahanan posisi dibandingkan trading jangka pendek.
  • Mengurangi frekuensi overtrade: Karena posisi tidak perlu sering dibuka-tutup, trader lebih fokus pada kualitas entry.

Risiko Trend Following Trading

  • Kurang efektif saat trend melemah atau berakhir: Strategi sering gagal ketika harga mendekati fase konsolidasi atau pembalikan trend.
  • Rentan jika masuk di tengah trend: Entry yang terlambat bisa memperbesar risiko terkena koreksi atau false breakout.
  • Minim pantauan bisa berisiko: Karena strategi trend following trading cenderung pasif, kurangnya pemantauan bisa membuat perubahan trend terlewatkan.

Cara Menggunakan EMA 21 dan EMA 34 untuk Trend Following

Dalam trend following trading, hal terpenting adalah mengenali apakah trend masih berlangsung atau sudah mulai melemah. Salah satu alat bantu yang bisa digunakan secara sederhana adalah indikator exponential moving average (EMA).

Berikut langkah-langkah mudah menggunakan EMA untuk membaca trend pasar:

1. Gunakan dua indikator EMA, misalnya EMA 21 dan EMA 34.

2. Saat trend bullish, pastikan harga bergerak di atas kedua EMA, dan urutan garis dari atas ke bawah adalah EMA 21 lalu EMA 34.

Grafik pergerakan harga saat tren bullish dengan posisi harga di atas EMA 21 dan EMA 34

Ilustrasi Kondisi Bullish
(Sumber Gambar: Tradingview)

3. Saat trend bearish, harga berada di bawah kedua EMA, dengan urutan garis dari atas ke bawah adalah EMA 34 lalu EMA 21.

Grafik kondisi tren bearish saat harga berada di bawah EMA 21 dan EMA 34

Ilustrasi Kondisi Bearish
(Sumber Gambar: Tradingview)

Strategi ini bisa diterapkan pada time frame 4 jam, khususnya di pasar berjangka seperti futures gold. Setelah trend terkonfirmasi melalui urutan EMA, Time Trader dapat merancang entry dan exit sesuai strategi trend following Time Trader.

Baca Juga: Ini Cara Hitung Risk-Reward Ratio Biar Trading Gak Boncos!

Cara Kerja dan Keuntungan Counter Trend Trading

Berbeda dari trend following, counter trend trading adalah strategi yang berfokus menangkap momen pembalikan arah atau koreksi harga jangka pendek. Dalam pendekatan ini, trader mencari sinyal ketika trend mulai melemah atau menunjukkan potensi reversal. Strategi ini cocok diterapkan saat pasar bergerak sideways, yaitu ketika harga naik dan turun dalam rentang tertentu tanpa arah trend yang jelas.

Untuk mengidentifikasi peluang entry, trader biasanya mengandalkan level support-resistance dan mengkombinasikannya dengan indikator stochastic oscillator untuk mengukur kondisi jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold).

Contoh Penggunaan Counter Trend Trading Saat Sideways

Pergerakan harga sideways di antara area support dan resistance disertai sinyal dari indikator stochastic

Ilustrasi Kondisi Sideways
(Sumber Gambar: Tradingview)

Saat harga menyentuh resistance, trader dapat mencari sinyal price action swing high, lalu memvalidasinya dengan stochastic yang mulai turun dari area overbought (80), ini bisa menjadi sinyal untuk sell. Sebaliknya, ketika harga mencapai support, trader dapat melihat adanya price rejection, lalu mengonfirmasi sinyal beli saat stochastic mulai naik dari area oversold (70).

Strategi ini memungkinkan trader untuk masuk lebih awal sebelum trend baru terbentuk, atau memanfaatkan titik jenuh harga dalam pergerakan jangka pendek.

Keuntungan dari counter trend trading:

  • Potensi profit yang tinggi dalam waktu singkat.
  • Cocok untuk trader agresif yang senang dengan pergerakan harga yang cepat.

Risiko dari counter trend trading:

  • Berisiko tinggi jika pembalikan tidak terjadi sesuai perkiraan.
  • Butuh pemantauan ketat saat trading berlangsung.
  • Butuh money management yang sangat ketat.

Baca Juga: Sering Overtrade? Wajib Tahu, Emosi Bisa Hancurkan Profit!

Trend Following atau Counter Trend? Cocokkan dengan Gaya Trading Time Trader

Tidak ada strategi yang mutlak benar atau salah antara trend following trading dan counter trend trading. Keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Yang membedakan hasilnya terletak pada bagaimana strategi itu diterapkan secara disiplin dan konsisten oleh seorang trader.

Jika Time Trader adalah tipe trader yang tenang, sabar, dan cenderung mengikuti mayoritas arah pasar, maka trend following trading bisa menjadi pendekatan yang lebih nyaman. Sebaliknya, jika Time Trader lebih agresif, cepat dalam mengambil keputusan, dan berani masuk saat pasar menunjukkan sinyal pelemahan trend, maka counter trend trading bisa jadi pilihan yang lebih menantang namun menarik.

Apa pun strategi yang dipilih, kuncinya adalah pengelolaan risiko dan konsistensi dalam penerapan. Sangat disarankan untuk menguji kedua strategi ini terlebih dahulu melalui akun demo sebelum diterapkan dalam trading real, agar Time Trader benar-benar memahami cara kerjanya dan cocok dengan gaya pribadi Time Trader sebagai Trader.

Siap Terapkan Strategi Trading Sesuai Gaya Time Trader?

Sudah memahami perbedaan antara trend following trading dan counter trend trading? Sekarang saatnya Time Trader praktik langsung di market dengan strategi yang paling sesuai dengan kepribadianmu sebagai Time Trader.

Baca Juga: Ini Strategi Trading untuk Pemula, Biar Gak Salah Jalan!

Keduanya bisa sama-sama menguntungkan, selama Time Trader memahami cara kerjanya, menerapkannya dengan disiplin, dan mengelola risiko secara konsisten. Ingat, kesuksesan trading tidak hanya bergantung pada strategi, tapi juga pada psikologi dan kemampuan beradaptasi terhadap dinamika pasar.

Stop asal entry, mulai trading dengan sistem! Pelajari strategi teknikal yang terstruktur dan terbukti efektif lewat video edukasi “The Ultimate Technical Analysis”. Solusi tepat untuk Time Trader yang ingin lebih mandiri.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami