Jika kalian pernah ingat tagline “Ayo ke Bank” yang diprogramkan Bank Indonesia tahun 2007-2008 untuk mengajak masyarakat kembali memilih bank sebagai pilihan utama dalam mengelola uang dan aset-aset meraka. Seperti yang kita ketahui, banyaknya produk investasi dari berbagai model dan berbagai macam perusahaan sempat membuat orang mulai beralih dari tabungan ke investasi. Hingga saat ini, bank bukan lagi “Holy Grail” atau pilihan satu-satunya untuk berinvestasi karena masih banyak pilihan lain, seperti investasi di pasar modal, emas, properti, dan sebagainya.
Read MorePerlu Anda ketahui, bisnis Saham merupakan jenis investasi yang high risk dan high return. Skala perbandingan risiko baik untuk kerugian dan keuntungannya tidak begitu jauh berbeda. Selain itu, tendensi turun dan naiknya nilai saham bisa berubah tidak lagi dalam hitungan hari bahkan bisa dalam hitungan jam. Akan tetapi godaan terhadap keuntungan yang katanya bisa diberikan dalam bermain saham, terkadang membuat orang banyak yang kurang berhati-hati dan akhirnya gagal dalam berinvestasi saham.
Read MoreSebagai investor saham, ada dua keuntungan yang kita harapkan. Dividen dan capital gain. Mendapatkan keuntungan berupa dividen sekaligus capital gain dari investasi saham biasanya butuh waktu lama. Tetapi sebenarnya, bisa juga hanya membutuhkan waktu 1 malam saja. Setiap kali kita memikirkan tentang investasi, pasti hal yang dipertimbangkan pertama kali adalah keuntungan. Entah pilihannya ke properti, emas, obligasi, saham, tanah atau apapun, yang kita pikirkan adalah bagaimana investasi itu nantinya memberi uang yang lebih.
Read MoreSebagian investor dan trader, terlebih lagi mereka yang baru saja menyelami bisnis jual-beli saham mungkin masih menganggap membaca laporan keuangan itu susah. Mereka malas untuk memahami perlunya mengetahui mana saham yang secara value masih murah, ataupun mengetahui kinerja perusahaan ini atau itu bagus atau tidak. Padahal, saat kita mengalokasikan dana untuk investasi atau dalam praktiknya kita membeli saham, kita harus tahu informasi yang berkaitan dengan perusahaan yang akan kita beli sahamnya. Sehingga, kelak pembelian saham yang kita lakukan tidak seperti “membeli kucing dalam karung.”
Read MoreSebagaimana sudah kita ketahui, saham-saham yang terdaftar di bursa efek memiliki “indeks”-nya sendiri. Bursa sendiri membaginya menjadi beberapa indeks yaitu Indeks Harga Saham Gabungan, Indeks Sektoral, Indeks LQ45, Jakarta Islamic Indeks, Indeks KOMPAS100, Indeks Bisnis-27, Indeks PEFINDO25, Indeks SRI-KEHATI, Indeks Saham Papan Utama & Indeks Papan Pengembangan, serta Indeks Individual.
Read MoreJika kalian pernah ingat tagline “Ayo ke Bank” yang diprogramkan Bank Indonesia tahun 2007-2008 untuk mengajak masyarakat kembali memilih bank sebagai pilihan utama dalam mengelola uang dan aset-aset meraka. Seperti yang kita ketahui, banyaknya produk investasi dari berbagai model dan berbagai macam perusahaan sempat membuat orang mulai beralih dari tabungan ke investasi. Hingga saat ini, bank bukan lagi “Holy Grail” atau pilihan satu-satunya untuk berinvestasi karena masih banyak pilihan lain, seperti investasi di pasar modal, emas, properti, dan sebagainya.
Read MorePerlu Anda ketahui, bisnis Saham merupakan jenis investasi yang high risk dan high return. Skala perbandingan risiko baik untuk kerugian dan keuntungannya tidak begitu jauh berbeda. Selain itu, tendensi turun dan naiknya nilai saham bisa berubah tidak lagi dalam hitungan hari bahkan bisa dalam hitungan jam. Akan tetapi godaan terhadap keuntungan yang katanya bisa diberikan dalam bermain saham, terkadang membuat orang banyak yang kurang berhati-hati dan akhirnya gagal dalam berinvestasi saham.
Read MoreSebagai investor saham, ada dua keuntungan yang kita harapkan. Dividen dan capital gain. Mendapatkan keuntungan berupa dividen sekaligus capital gain dari investasi saham biasanya butuh waktu lama. Tetapi sebenarnya, bisa juga hanya membutuhkan waktu 1 malam saja. Setiap kali kita memikirkan tentang investasi, pasti hal yang dipertimbangkan pertama kali adalah keuntungan. Entah pilihannya ke properti, emas, obligasi, saham, tanah atau apapun, yang kita pikirkan adalah bagaimana investasi itu nantinya memberi uang yang lebih.
Read MoreSebagian investor dan trader, terlebih lagi mereka yang baru saja menyelami bisnis jual-beli saham mungkin masih menganggap membaca laporan keuangan itu susah. Mereka malas untuk memahami perlunya mengetahui mana saham yang secara value masih murah, ataupun mengetahui kinerja perusahaan ini atau itu bagus atau tidak. Padahal, saat kita mengalokasikan dana untuk investasi atau dalam praktiknya kita membeli saham, kita harus tahu informasi yang berkaitan dengan perusahaan yang akan kita beli sahamnya. Sehingga, kelak pembelian saham yang kita lakukan tidak seperti “membeli kucing dalam karung.”
Read MoreSebagaimana sudah kita ketahui, saham-saham yang terdaftar di bursa efek memiliki “indeks”-nya sendiri. Bursa sendiri membaginya menjadi beberapa indeks yaitu Indeks Harga Saham Gabungan, Indeks Sektoral, Indeks LQ45, Jakarta Islamic Indeks, Indeks KOMPAS100, Indeks Bisnis-27, Indeks PEFINDO25, Indeks SRI-KEHATI, Indeks Saham Papan Utama & Indeks Papan Pengembangan, serta Indeks Individual.
Read More